isuuRProject
Apa saja yang ada di sini adalah coretanku
Kamis, 01 September 2016
tentang isuuRProject
Kamis, 12 Mei 2016
sebuah catatan
Jumat, 06 Mei 2016
Tentang Sebuah Opini
Lelah
seusai mencumbu waktu
bersetuuh dengan jiwa
hingga bathin lesap di ujung senja
2016
Rabu, 10 September 2008
ini sajak bulan ramadhanku

Pertanyaan untuk Tuhan
seberapa besar cinta kau berikan kepada kami
hingga sujud harus menjadi persembahan
padahal tetap saja kami merana
di manakah kau sembunyikan malaikatMu
ketika kami menderita
padahal
sekejap pun kau tak lalai pada kami
haruskah kepada daut, musa, yesus
kami harus mengadu
ataukah kepada sang budha gautama harus menghiba
sementara kaulah tuhan kami
sungguh hanya engkau
wahai tuhan agung
kenapa kau ciptakan manusia, mengaku sebagai nabimu
sementara mohamad, telapakmu yang akhir
sungguh kami tak tau, kemana harus mencariMu
di lorong-lorong zabur kami mengejarMu
tapi hati kami teringat taurad
berlari kami menebas taurad
tapi sungguh, jiwa kami ingin injil
kami jelajahi injil, bayangMu ada di Al-Quran
hingga akhirnya jiwa kami terombang-ambing bagai sampan dalam lautan
kitab-kitab
tuhan kami ingin menemuMu dalam satu kitab.
3 ramadhan 1429 H
kita giring tuhan ke diskotik
lalu kita suguhkan anggur dan rica-rica musang
hingga mabuk menjadi perjamuan
lantas kita biarkan tuhan bergoyang
dengan irama syair-syair manakib kaum malam
kita gantikan ia barang semalam
sebagai pengatur munajah-munajah manusia
kita jadikan malaikat sebagai pemulung, petani,
pengemis
juga kita bangunkan para nabi dari matinya
kita ciptakan kembali mereka
menjadi para pelacur-pelacur penguras harta rakyat
di istana tuhan yang telah mabuk, kita pesta pora dengan bidadari surga
kita padamkan neraka
para iblis dan setan
kita jadikan malaikat dan nabi
tapi, cukup untuk malam ini
lantas besok pagi kita akan dapati
tuhan terbangun kesiangan dengan sebotol anggur di tangan.
3 ramadhan 1429 H
tangannya terikat dengan rantai besi
wajahnya kuyu,
sungguh bagai kambing diarak ke padang rumput
sang budha, sang yesus juga daut
adalah tawanan pengemis, buruh juga pelacur-pelacur
orang-orang tak terima akan nasibnya
dianggap hina oleh tuhan-tuhan itu
o,
nelangsa para tuhan
di bawah terik yang meraja, diguyurnya mereka anggur-anggur duka
beriring sorak-sorak kemenangan
adalah sebuah pertanda
para tuhan merunduk mohon pengampunan
tak ingin menjadikan mereka tersiksa
tapi sayang, tak digubrisnya
hanya sorak membahana sebagai jawabnya
pengemis, buruh dan pelacur-pelacur itu
menganggap hanya janji
seperti tokoh politik sedang kampanye
setelahnya mereka akan melupakan yang diucapnya
dalam terik yang menjadi
mereka tinggalkan para tuhan
sembari menari-nari
adalah ritual kemenangan, sebagai penuntas pengadilan tuhan.
3 ranadhan 1429 H
Ha ha ha..dunia jungkir balik
ha ha ha ha
mari kita arak tuhan dan malaikat
ziarah ke kubur-kubur penjahat, perampok dan pelacur
lihat, wajahnya semuram senja yang gerimis
tuhan itu menangis
di samping nisan mantan perampok yang meninggal ditembak tentara
air matanya merah api neraka
tangisnya bagai orkestra petir-petir
di kubur, para mantan perampok, penjahat dan pelacur
tak sedikitpun terbangun
bencinya telah membatu
menyapa tuhanya pun enggan
tuhan semakin merunduk luka
dadanya mendegup penyesalan
sementara di kolong-kolong kota
rumah-rumah tetap saja ribut kemalingan
para perampok telah menganak-pinakkan ilmunya
sementara di hotel-hotel berbintang
para kiyai asyik berkaraoke
di sampingnya perempuan denngan rok mini
lantas malamnya akan ceramah tentang azab umat yang suka melacur
ha ha ha ha, tuhan menangis
dunia telah jungkir balik
pertanda tuhan tak lagi mampu memimpin
sebagai yang diagung-agungkan.
7 ramadhan 1429 H